Cara “Hack” Membaca Artikel Jurnal Ilmiah dengan Cerdas — Panduan Singkat untuk Mahasiswa
Ilustrasi seorang mahasiswi sedang mempelajari cara membaca artikel jurnal riset
Halo semuanya 👋
Buka jurnal ilmiah kadang bikin kepala muter, ya? Banyak kata susah, tabel
berjajar, grafik ribet—rasanya pengen stop aja.
Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak mahasiswa, bahkan
peneliti awal, merasa kewalahan saat pertama kali membaca jurnal. Padahal, ada
cara taktis untuk membaca jurnal agar kita bisa cepat paham inti sari tanpa
harus tenggelam di lautan detail. Ini yang disebut dengan telaah kritis (critical
appraisal)
Yuk, kita ngobrol santai soal cara membaca
dengan taktis supaya cepat paham inti suatu artikel jurnal, step by step.
1. Mulai dari Judul
Judul adalah pintu
masuk pertama. Dari judul, kamu bisa dapet gambaran singkat: topiknya
apa, populasinya siapa, dan fokus penelitiannya ke
arah mana. Lazimnya ada kata-kata kunci penting di judul artikel
jurnal
👉
Contoh: “Prevalence of Vitamin D Deficiency in Adolescents in Southeast
Asia”.
Kata “prevalence”, “vitamin D deficiency”, dan “adolescents” langsung kasih
clue ke kita soal isinya, yaitu jumlah kasus defisiensi vitamin D pada Remaja
di kawasan Asia Tenggara.
2. Lihat Abstrak (Abstract)
Abstrak itu kayak trailer film. Di situ ada:
- Background →
kenapa penelitian ini penting.
- Metode → siapa yang diteliti, bagaimana caranya.
- Hasil →
temuan utamanya.
- Kesimpulan →
apa arti hasilnya.
Dengan baca abstrak aja, kamu udah bisa mutusin:
lanjut baca detail atau cukup tau ringkasannya
3. Fokus pada Pendahuluan (Introduction)
Nggak perlu baca semua kalimat. Fokus kepada:
- Paragraf
pertama → biasanya berisi gambaran
besarnya masalah kesehatan/isu penelitian.
- Paragraf
terakhir → berisi tujuan penelitian dan
hipotesis.
Ini bikin kamu paham
“kenapa” penelitian ini dilakukan.
4. Lompat ke Hasil (Results)
Sering kali, subjudul
di bagian hasil udah ngasih ringkasan temuan. Misalnya:
- “Increased
risk among smokers” → jelas banget hasilnya apa.
Fokus lihat judul kecilnya (sub-section titles) aja
bisa langsung tahu poin apa yang ditekankan penulis.
Kalau mau cepat, lihat tabel, grafik, atau figure.
Visual biasanya lebih cepat dicerna ketimbang paragraf panjang.
5. Baca Diskusi/Kesimpulan (Discussion/Conclusion)
Bagian ini kasih tahu:
- Apa arti hasilnya dalam konteks penelitian
sebelumnya.
- Apakah
hipotesis terbukti atau tidak.
- Implikasi untuk praktik, kebijakan, atau penelitian
lanjutan.
6. Cek Keterbatasan (Limitations)
Bagian ini penting biar kita nggak salah ambil
kesimpulan. Setiap penelitian pasti ada keterbatasannya
7. Simpan Referensi
Penting
Kalau ada artikel
lain yang menarik di daftar pustaka, tandai. Bisa
jadi itu sumber emas untuk memperdalam topikmu.
Tips Bonus ✨
- Jangan merasa harus baca kata per kata. Fokus
ke inti.
- Highlight
atau catat poin penting dengan aplikasimu
(Notion, Zotero, Mendeley, atau bahkan Notes biasa).
- Ingat,
membaca jurnal bukan sekadar membaca, tapi mendialogkan isi
jurnal dengan pikiranmu.
Penutup
Dengan strategi ini, kamu bisa membaca artikel ilmiah
dengan lebih taktis, hemat waktu, dan tetap paham inti pesannya. Ingat, membaca
jurnal itu bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang bisa menyaring
esensi dan menggunakannya untuk belajar dan meneliti lebih baik. Semangat
Membaca dan Meneliti. 📖📖📖✍️✍️✍️
REFERENSI
Adiwinoto, R. Pratama. (2018). (PDF) Reading Journal Articles; Approach to A Journal Article. https://www.researchgate.net/publication/379600587_Reading_Journal_Articles_Approach_to_A_Journal_Article
Bordage, G. (2009). Conceptual frameworks to illuminate and
magnify. Medical Education, 43(4), 312–319.
https://doi.org/10.1111/J.1365-2923.2009.03295.X,
Eldredge, J. (2024). Critical Appraisal - Evidence Based
Practice - NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK603121/
How to Critically Appraise a Research Paper - CASP. (n.d.). Retrieved 30 August 2025, from
https://casp-uk.net/news/how-to-critically-appraise-a-research-paper/

Komentar
Posting Komentar